Kamis, 10 Januari 2013

PTK SD,SMP dan SMA


PTK adalah tugas akhir untuk menyelesaikan S1
PTK Juga dibutuhkan Bagi Bapak-bapak/Ibu-ibu yang mau Naik Pangkat ke IV.B 
Kami menawarkan Bimbingan PTK
JASA PEMBUATAN PTK

satu judul PTK berisi :
1. Sampul
2. Daftar (daftar isi, daftar tabel, daftar grafik)
3. Kata pengantar
4. BAB I - BAB V
5. Daftar isi
6. Sampul CD

harga sangat terjangkau dibandingkan anda harus mengetik ulang 
contoh PTK atau download di Internet

"APAPUN MODEL PEMBELAJARANNYA SAYA MENURUTI KEINGINAN ANDA"

SEGERA HUBUNGI KAMI : 087890606645

SUDAH TERMASUK EDIT :
- NAMA SEKOLAH
- NAMA PENILAI (OBSERVER)
- BAB III EDIT TOTAL SESUAI KEADAAN SEKOLAH ANDA

TERIMAKASIH " SEMOGA LULUS BIMBINGAN"

Rabu, 09 Januari 2013

PENELITIAN TINDAKAN KELAS *( PTK )*


Sebagai tugas akhir kuliah saya memberikan pengetahuan buat anda yang kebingungan 
dalam penyusunan PTK.
JASA PEMBUATAN PTK

satu judul PTK berisi :
1. Sampul
2. Daftar (daftar isi, daftar tabel, daftar grafik)
3. Kata pengantar
4. BAB I - BAB V
5. Daftar isi
6. Sampul CD

harga sangat Murah dibandingkan anda harus mengetik ulang 
contoh PTK atau download di Internet

"APAPUN MODEL PEMBELAJARANNYA SAYA MENURUTI KEINGINAN ANDA"

SEGERA HUBUNGI KAMI : 087747652090

SUDAH TERMASUK EDIT :
- NAMA SEKOLAH
- NAMA PENILAI (OBSERVER)
- BAB III EDIT TOTAL SESUAI KEADAAN SEKOLAH ANDA

TERIMAKASIH " SEMOGA LULUS BIMBINGAN"

Senin, 07 Januari 2013

KISAH NABI ADAM AS

Adam - Hawa dan Iblis keluar dari Syurga -Bag :1

   
Pada suatu masa Allah mamanggil seluruh malaikat berkumpul untuk bersujud kepada Adam,yang mana sujud kepada Adam bukanlah sujud untuk menyembah Adam,tetapi sujud itu adalah sujud sebagai penghormatan terhadap Adam,sesuai kedudukan Adam yang akan menjadi Khalifah Allah di dunia.
     Kemudian para malaikat bersujud,kecuali Iblis sendiri yang tidak mau sujud,sepeti yang Allah terangkan berturut-turut dalam surat Al-A'raf dari ayat 12 sampai ayat 17 .Ketika Iblis terlihat tidak mau sujud lalu Allah menegurnya :
  " Apakah yang mencegah engkau bahwa engkau tidak mau mau sujud ketika aku ( Allah ) perintah engkau ? ".Lalu Iblis menjawab :
  " Saya lebih bagus dari dia,karena Tuhan jadikan saya dari api, sedangkan Tuhan jadikan dia dari tanah " .Begitulah jawab Iblis dengan sombong, sudah barang tentu jawaban itu tidaklah pantas di ucapkan di hadapan Allah,apa lagi perintah itu datangnya dari Allah,sudah selayaknya sebagai mahkluk Allah,hendaknya ia tidak berkeberatan untuk melakukan perintah itu .Akan tetapi karena kesombongannya itu ia berbuat demikian,berarti membantah perintah Allah.
     Kemudian Allah berfirman :
" Keluarlah engkau dari syurga ! Tidak pantas engkau begitu sombong di syurga ini.Keluarlah engkau,betul-betul engkau menjadi orang yang hina "
           Iblis menjawab :
" Cobalahberi tempo untuk saya samapai hari di bangkitkan ( Hari kiamat ) "
           Allah berfirman :
" Sebetulnya engkau termasuk orang yang diberi waktu ( Sampai hari kemudian )
Rupanya Iblis jadi tambah nekat,setelah diberi waktu yang cukup lama sampai kiamat ,bukan berfikir untuk bertobat atau minta ma'af atas kata-katanya yang sudah terlanjur ,malah semakin mengeluarkan ancaman terhadap Adam dan keturunannya.
        Iblis berkata:
" Dari lantaran engkau telah sesatkan diri saya ,pasti saya akan halangi mereka ke jalan Engkau yang lurus "
      Kemudian Iblis berkata lagi :
" Pasti akan saya datangi mereka dari hadapan mereka ,dari belakang ,dari samping kanan dan dari samping kiri mereka.Dan engkau tidak dapati mereka yang banyak berterimakasih "
Demikian peristiwa Iblis yang tidak mau sujud kepada Adam ,akhirnya ia di usir dari syurga.
     Menurut riwayat lain ,sesungguhnya Iblis itu keturunan Jin,seperti Allah terangkan dalam surat Al-kahfi ayat 50 : " Dia adalah sebangsa Jin ,lalu ia berani membantah perintah Tuhannya "
     Pembaca yang budiman......disini sedikit kami terangkan Muasal Iblis ,sebagai berikut :
Pada zaman dahulu kala,beribu-ribu tahun sebelum ada manusia,sudah ada mahkluk yang mendiami dunia ini.
Mahkluk itu Jin namanya,mereka berjenis laki-laki dan perempuan . Mereka ada yang beragama dan ada juga yang tidak .Mereka di wajibkan juga beribadat kepada Allah.
     Allah berfirman :
" Tidak aku ciptakan Jin dan manusia ,kecuali untuk beribadah kepada KU "
Di ceritakan di dalam riwayat, di antara keturunan Jin yang bernama Izzazil, dialah yang paling ta'at kepada Allah, Jin -jin itu umurnya sangat panjang ,bisa mencapai  puluhan ribu tahun.Demikian keada'an Izzazil di bumi ,ia berinadah kepada Allah selama 1000 tahun,Kemudian setelah itu atas permohonannya kepada Allah di pindahkan ,ia beribadah di langit.Maka di langit pertama ini ia beribadah sampai 1000 tahun.Kemudian pindah lagi ke langit ke dua, Di langit ini ia beribadah 1000 tahun,kemudian pindah ke langit yang ke tiga . Di sini ia beribadah 1000 tahun,dan seterusnya hingga ke langit yang ke tujuh. Jadi jumlah masanya ia beribadah   dari mulai di bumi sampai ke langit yang ke tujuh selama 8000 tahu,.ini bukanlah waktu yang sebentar.
Maka atas karunia Allah ,di naikkan derajadnya dan mendapatkan kehormatan " Al-Muqorrobuun " Itulah derajad yang paling tinggi di sisi Allah,baik kepada golongan manusia dan Jin maupun golongan malaikat.
Bahkan Izzazil ini setelah mendapat pangkat " Al-Muqorrobuun " dari sisi Allah , lalu ia di angkat menjadi Imam ibadat para malaikat yang berada di langit. Demikian kedudukan atau derajad Izzazil di sisi Allah.
     Maka ketika Allah menyuruh sujud semua malaikat kepada Adam,Izzazil menolak,ia tidak mau sujud kepada Adam dengan alasan ,dia lebih baik atau lebih bagus dari pada Adam. Sebetulnya apa yang di kemukakan cuma alasan saja . Yang sesungguhnya ia merasa iri ,mengapa Adam mahkluk yang baru itu yang akan di jadikan Khlifah . Mengapa dia yang sudah begitu lama umurnya,dan sudah lama beribadah,serta lebih tinggi martabatnya tidak di jadikan Khlifah ?
     Nah..disinilah duduk persoalannya,.Perama karena iri hati, ke dua jadi takabur , dan ke tiga membantah perintah Allah, jadilah terusir dari syurga  dan di manakan Iblis. Kemudian setelah itu ia mengeluarkan ancaman ,untuk menyesatkan Adam sampai ke anak cucunya , lalu ia di namakan Syetan.Maka dapatlah kita katakan bahwa Iblis itu rajanya Syetan. Tersebut di dalam Al-qur'an bahwa setelah Adam menjadi suami-istri ke duanya di persilahkan bertempat di dalam Syurga . Meskipun keduanya boleh tinggal dan makan minum dengan sesuka hati,tapi ada sesuatu yang di larang bagi keduanya ,yaitu memakan buah Khuldi.
     Sebetulnya buah Khuldi itu hanyalah kata kiasan saja,sesungguhnya semua buah itu tidak ada yang tinggal tetap kekal pada tangkainya,pada suatu sa'at buah itu pasti lepas atau rontok dari tangkainya . Kecuali buah yang ada pada badan manusia . Itulah kata buah Khuldi ,begitulah pendapat ulama  .Jadi yang di larang oleh Allah di dalam Syurga bukanlah memakan buah pohon biasa,tetapi di larang memakan buah yang " Kekal "
Perhatikan firman Allah dalam surat Al-A'raf ayat 22 :
  " Maka ketika keduanya merasakan pohom itu ,terbukalah aurat ( kemaluan ) mereka "
Maka dalam ayat ini jelas dan gamblang, Allah mengatakan " Dzaaqosy syajarota." artinya merasakan batang pohon,dan bukan di katakan " Dzaaqosy tsamarota ".Dalam pengertiannya bukan buah itu di makan ,cuma di rasakan oleh tubuh.
      Jadi kesimpulannya ,adalah Adam di larang bersetubuh denga Hawa ,karena di Syurga itu adalah bukan tempat melahirkan anak,tempat melahirkan anak adalah di dunia.
     Sudah jelas Allah jadikan manusia laki-laki dan perempuan untuk melahirkan keturunan,.Yang menjadi persoalan bagi Adam ,adalah bukan persetubuhannya,akantetapi mengapa bujukan Syetan itu yang di turutnya,padahal sebelumnya Allah telah berpesan dan wanti-wanti " Walaa taqbaa hadzhisy syajaroh "
Artinya :" Janagan kamu berdua coba mendekati pahon ini ".Tetapi bujukan atau ajakan Syetan yang di turutinya, bukannya larangan Allah di perhatikan .......Hanya di sini letak kesalahannya......!!!
                                                                  BERSAMBUNG .......( bag : 2 )

Panduan Mendapatkan Jodoh Idaman bagi Muslim

Jodoh Muslimah


Bagi sebagian orang, pintu pernikahan adalah sesuatu yang sangat menakutkan. Ungkapan tersebut sebenarnya tidak terlalu berlebihan mengingat semakin banyaknya kasus yang meruntuhkan ikatan pernikahan saat ini.
Ya, maraknya angka perceraian, perselingkuhan, kekerasan dalam rumah tangga, dan kasus lain yang sejenis membuat sebagian orang berpikir ulang ketika ingin memutuskan menikah. Bayang-bayang ketakutan sering kali menghantui. Wajar saja, karena setiap orang tentu tidak ingin pernikahannya hanya seusia jagung. Siapa pun pasti menginginkan bahtera pernikahan yang mereka bina bisa langgeng hingga maut memisahkan.
Bagaimana dengan kamu? Apakah kamu termasuk yang mengalami hal di atas? Takut menikah karena khawatir tidak mendapatkan jodoh idaman?
Menikah bagi muslim merupakan penyempurna agamanya. Dan Rasulullah sebagai penyampai risalah Islam telah memberikan panduan bagi umatnya untuk mendapatkan jodoh idaman. Bagi kamu yang sudah siap menikah tapi bingung mencari cara agar mendapatkan jodoh idaman, simak panduan mulia yang telah dicontohkan Rasulullah berikut ini:

# Selalu berdoa
Allah selalu mendengarkan doa-doa hamba-Nya. Dia pun berjanji akan mengabulkan siapa saja yang berdoa kepada-Nya. Jadi, luangkan waktu di sepertiga malam terakhir. Bermunajatlah kepada-Nya. Mintalah petunjuk-Nya agar Dia Yang Maha Rahim mendatangkan jodoh terbaik untukmu.

# Mencari informasi melalui orang yang terpercaya
Jika kamu sudah siap menikah, kamu bisa mencari informasi mengenai sosok jodoh idamanmu melalui orang-orang yang terpercaya. Dalam hal ini Rasulullah pernah memberikan contoh. Beliau memerintahkan kepada siapa saja yang mengetahui adanya laki-laki yang shaleh ataupun wanita yang shalehah agar dikabarkan kepada siapa saja yang siap menikah. Artinya, seseorang hendaknya merekomendasikan laki-laki shaleh ataupun wanita shalehah kepada seseorang yang sudah siap menikah. Demikian halnya jika kamu hendak melamar seseorang, maka sebaiknya kamu mencari informasi tentang orang tersebut sehingga kelak tidak akan terjadi penyesalan.

# Menawarkan diri pada orang yang shaleh
Pada zaman Rasulullah, wanita muslimah terbiasa menawarkan dirinya untuk dinikahi oleh laki-laki yang shaleh. Namun untuk menghindari fitnah, sebaiknya cara ini ditempuh dengan menggunakan perantara. Yakni melalui orang-orang yang amanah dan bisa dipercaya.

# Shalat istikharah
Shalat istikharah akan membantu kamu mendapatkan pilihan yang tepat.

# Menjaga kehormatan diri
Dalam Q.S An-Nuur: 26 Allah menjelaskan bahwa laki-laki yang baik hanya untuk wanita yang baik. Demikian pula sebaliknya, wanita yang baik hanya untuk laki-laki yang baik. Jadi, jika kamu ingin mendapatkan jodoh idaman, laki-laki shaleh atau wanita shalehah, maka kamu pun harus menjadikan dirimu shaleh atau shalehah terlebih dulu. Hal tersebut bisa diwujudkan dengan senantiasa menjaga kehormatan diri, menjauhi hal-hal yang dilarang Allah. Termasuk terjerumus dalam aktivitas pacaran. Sebab Islam tidak mengenal pacaran. Namun jalan untuk memasuki pintu gerbang pernikahan adalah dengan ta’aruf (perkenalan) dan khitbah (lamaran). Dan hal tersebut harus melibatkan mahram agar tidak menimbulkan fitnah.

Hasad Dengki Membinasakan Diri

Assalamualaikum Warahmatullah,

Terasa ingin membicarakan hal berkaitan dengan hasad dengki ini. sebagai seorang manusia biasa, yang sering sahaja terlupa, perasaan hasad dengki boleh dikatakan dirasai oleh semua orang. Yang menyedihkan.
 
medium_muslim.jpg
Kata Imam Al-Ghazali, hasad dengki ialah sebesar-besar kejahatan manusia yang dicela oleh syarak. Katanya lagi, "Ketahuilah hasad itu haram dan maknanya ialah engkau suka hilang nikmat daripada orang yang engkau dengki atau turun bala kepada orang itu," – (Hidayatus Salikin 206).
Sifat hasad itu mendatangkan kemurkaan Allah. Ia boleh membinasakan diri seseorang dan amalannya. Rasulullah bersabda bermaksud: “Takutlah kamu semua akan sifat dengki sebab sesungguhnya dengki itu memakan segala kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar.” – (Riwayat Abu Daud daripada Abi Hurairah – Riadus Salihin 4:1441)

Dalam Kitab Ihya’ ‘Ulumuddin karangan Imam al-Ghazali ada disimpulkan punca dan sebab timbulnya perasaan hasad dengki. Antaranya ialah:


1. Perasaan Permusuhan dan Kebencian

Perasaan inilah yang paling banyak menimbulkan kedengkian. Mereka yang disakiti oleh seseorang, pasti berasa marah lalu menimbulkan kebencian. Di sini akan tertanamlah bibit dengki dalam dirinya.

2. Berasa Diri Mulia.

Perasaan ini manifestasinya ialah seseorang itu berasa keberatan kalau ada orang yang mengatasi kebolehannya. Dia tidak rela kalau ada orang lain yang melebihinya.

3. Takbur.

Orang yang mempunyai sifat takbur mempunyai watak suka membesarkan diri terhadap orang lain. Dia selalu memperkecilkan dan suka memperhambakan seseorang. Begitulah halnya dengan sikap Iblis yang takbur, lalu dia dilaknat oleh Allah S.W.T.

4. Ujub.

Allah S.W.T. telah menjelaskan kepada kita perihal umat di zaman silam. Mereka berasa takjub dengan diri mereka sendiri. Keadaan ini menghalang mereka daripada mendapatkan kebenaran.

5. Takut Terlepas Sesuatu Tujuan dan Habuan.

Biasanya perasaan ini wujud di kalangan orang yang saling berlumba-lumba merebut sesuatu habuan. Setiap orang akan berasa dengki kepada saingannya apabila saingannya mendapat sesuatu kelebihan.

6. Ghairah Untuk Menjadi Ketua dan Mencari Populariti.

Seseorang yang terlalu ghairah untuk mencari populariti atau terlalu ghairah untuk mendapatkan jawatan tertentu akhirnya terdedah kepada sifat hasad dengki. Apabila orang lain berjaya mendapatkan jawatan yang diidam-idamkan olehnya itu akan timbul hasad dengki.

7. Busuk Hati.

Sekiranya busuk hati ini wujud pada seseorang, akan menyebabkan orang itu tidak suka sesuatu kebaikan diperoleh oleh hamba Allah yang lain. Apabila disebutkan di hadapannya tentang kesenangan mana-mana hamba Allah, hatinya menjadi sempit dan resah mendengarkannya. Tetapi apabila diketahui pihak lawannya gagal dan menerima nasib malang, dia akan berasa gembira dan suka hati.medium_sujud.jpg

Bersama-samalah kita menjauhi perbuatan hasad dengki ini. Ayuhlah kita suburkan persaingan yang bersifat sihat yang digalakkan di dalam Islam. Sesungguhnya sifat hasad dengki ini hanyalah akan merugikan umat semata-mata.

Wassalam.

73 Manfaat Dzikir Bagi Manusia




Dzikir atau mengucapkan kata-kata pujian yang mengingat kebesaran Allah SWT, adalah amalan istimewa Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya. Dzikir merupakan media yang membuat kehidupan Nabi dan para sahabat benar-benar hidup.
Ibnu al-Qoyyim Rahimahullah mengatakan bahwa dzikir memiliki tujuh puluh tiga manfaat yaitu:
  1. Mengusir setan dan menjadikannya kecewa.
  2. Membuat Allah ridah.
  3. Menghilangkan rasa sedih,dan gelisah dari hati manusia.
  4. Membahagiakan dan melapangkan hati.
  5. Menguatkan hati dan badan.
  6. Menyinari wajah dan hati.
  7. Membuka lahan rezeki.
  8. Menghiasi orang yang berdzikir dengan pakaian kewibawaan, disenangi dan dicintai manusia.
  9. Melahirkan kecintaan.
  10. Mengangkat manusia ke maqam ihsan.
  11. Melahirkan inabah, ingin kembali kepada Allah.
  12. Orang yang berdzikir dekat dengan Allah.
  13. Pembuka semua pintu ilmu.
  14. Membantu seseorang merasakan kebesaran Allah.
  15. Menjadikan seorang hamba disebut disisi Allah.
  16. Menghidupkan hati.
  17. Menjadi makanan hati dan ruh.
  18. Membersihkan hati dari kotoran.
  19. Membersihkan dosa.
  20. Membuat jiwa dekat dengan Allah.
  21. Menolong hamba saat kesepian.
  22. Suara orang yang berdzikir dikenal di langit tertinggi.
  23. Penyelamat dari azab Allah.
  24. Menghadirkan ketenangan.
  25. Menjaga lidah dari perkataan yang dilarang.
  26. Majlis dzikir adalah majlis malaikat.
  27. Mendapatkan berkah Allah dimana saja.
  28. Tidak akan merugi dan menyesal di hari kiamat.
  29. Berada dibawah naungan Allah dihari kiamat.
  30. Mendapat pemberian yang paling berharga.
  31. Dzikir adalah ibadah yang paling afdhal.
  32. Dzikir adalah bunga dan pohon surga.
  33. Mendapat kebaikan dan anugerah yang tak terhingga.
  34. Tidak akan lalai terhadap diri dan Allah pun tidak melalaikannya.
  35. Dalam dzikir tersimpan kenikmatan surga dunia.
  36. Mendahului seorang hamba dalam segala situasi dan kondisi.
  37. Dzikir adalah cahaya di dunia dan ahirat.
  38. Dzikir sebagai pintu menuju Allah.
  39. Dzikir merupakan sumber kekuatan qalbu dan kemuliaan jiwa.
  40. Dzikir merupakan penyatu hati orang beriman dan pemecah hati musuh Allah.
  41. Mendekatkan kepada ahirat dan menjauhkan dari dunia.
  42. Menjadikan hati selalu terjaga.
  43. Dzikir adalah pohon ma’rifat dan pola hidup orang shalih.
  44. Pahala berdzikir sama dengan berinfak dan berjihad dijalan Allah.
  45. Dzikir adalah pangkal kesyukuran.
  46. Mendekatkan jiwa seorang hamba kepada Allah.
  47. Melembutkan hati.
  48. Menjadi obat hati.
  49. Dzikir sebagai modal dasar untuk mencintai Allah.
  50. Mendatangkan nikmat dan menolak bala.
  51. Allah dan Malaikatnya mengucapkan shalawat kepada pedzikir.
  52. Majlis dzikir adalah taman surga.
  53. Allah membanggakan para pedzikir kepada para malaikat.
  54. Orang yang berdzikir masuk surga dalam keadaan tersenyum.
  55. Dzikir adalah tujuan prioritas dari kewajiban beribadah.
  56. Semua kebaikan ada dalam dzikir.
  57. Melanggengkan dzikir dapat mengganti ibadah tathawwu’.
  58. Dzikir menolong untuk berbuat amal ketaatan.
  59. Menghilangkan rasa berat dan mempermudah yang susah.
  60. Menghilangkan rasa takut dan menimbulkan ketenangan jiwa.
  61. Memberikan kekuatan jasad.
  62. Menolak kefakiran.
  63. Pedzikir merupakan orang yang pertama bertemu dengan Allah.
  64. Pedzikir tidak akan dibangkitkan bersama para pendusta.
  65. Dengan dzikir rumah-rumah surga dibangun, dan kebun-kebun surga ditanami tumbuhan dzikir.
  66. Penghalang antara hamba dan jahannam.
  67. Malaikat memintakan ampun bagi orang yang berdzikir.
  68. Pegunungan dan hamparan bumi bergembira dengan adanya orang yang berdzikir.
  69. Membersihkan sifat munafik.
  70. Memberikan kenikmatan tak tertandingi.
  71. Wajah pedzikir paling cerah didunia dan bersinar di ahirat.
  72. Dzikir menambah saksi bagi seorang hamba di ahirat.
  73. Memalingkan seseorang dari membincangkan kebathilan.
Sungguh luar biasa manfaatnya…. tetapi orang tidak akan yakin dengan manfaat-manfaat diatas kecuali yang telah merasakan dan menikmatinya….. Mari kita coba memulainya dari sekarang

TUJUH TINGKATAN ZIKIR


Imam ash-Shadiq as berkata, “Zikir Lisan itu puja (al-hamd) dan puji (ats-tsana’), Zikir Jiwa (Dzikr al-Nafs) itu kesungguhan (al-juhd) dan kemauan yang keras (al-‘ana’), Zikir Ruh itu takut (al-khauf) dan harap (al-raja’), Zikir Kalbu itu pembenaran (al-shidiq) dan pembersihan (ash-shifa’), Zikir Akal itu pengagungan (at-ta’zhim) dan malu (al-haya’), Zikir Ma’rifat itu penyerahan diri (at-taslim) dan rela (ar-ridha’), Zikir Sirr (Dzikr al-Sirr) itu memandang (al-ru-u’yat) dan berjumpa (al-liqa’)1]
TINGKATAN PERTAMA : ZIKIR LISAN Imam ash-Shadiq as berkata, ”Zikir Lisan itu puja (al-hamd) dan puji (ats-tsana’). Pertama-tama yang mesti dilakukan oleh seseorang yang sedang melakukan latihan zikir, adalah membiasakan lidahnya untuk selalu berzikir.
Ia harus senantiasa berzikir tanpa henti di mana pun ia berada dan kapan pun keadaannya. Pada tingkatan ini, zikir diwujudkan oleh lisan dalam bentuk pujaan dan pujian yang ditujukan hanya kepada Allah SwT.
Kata “al-Hamd – segala puji-” yang diucapkan lidahnya muncul dari persaksian atas Karunia Allah kepada sang hamba. Sang hamba mesti bersaksi dan mulai benar-benar menyadari bahwa Dia-lah yang telah melimpahkan semua karunia yang diterimanya. 2] Oleh karena itu, sang hamba mesti selalu mentaati-Nya di mana pun dan kapan pun ia berada.
TINGKATAN KEDUA : ZIKIR JIWA (DZIKR AL-NAFS) Imam al-Shadiq as mengatakan, ”Zikir Jiwa itu adalah mewujudkan kesungguhan (al-juhd) dan kemauan yang keras (al-‘ana)”.
Pada tingkatan Dzikr al-Nafs ini, sang pezikir mesti mulai melatih untuk menguatkan jiwanya dengan kesungguhan dan kemauan yang keras agar selalu terjaga dari alpa dan kelalaian. Nafs sang hamba mesti senatiasa terjaga dalam kondisi zikir dan mengingat-Nya. Dengan kesungguhan dan kemauan yang kuat, sang hamba harus menundukkan nafs (diri) –nya untuk tetap berzikir (baca : ta’at) kepada Tuhannya.
Seseorang yang berpikir bahwa dirinya akan dapat menyingkap rahasia-rahasia dan mencapai Hakikat-Nya tanpa bermujahadah (kesungguhan) maka dia hanyalah berangan-angan. Karena awal perjalanan ruhani itu adalah mujahadah.
Barangsiapa yang tidak memiliki kesungguhan (mujahadah) di jalan-Nya niscaya tidak akan memperoleh Cahaya dari-Nya. 3]
Kehendak dan kesungguhan adalah esensi kemanusiaan dan kriteria kebebasan manusia. Perbedaan derajat manusia adalah sesuai dengan perbedaan tingkat kehendak dan kesungguhan masing-masing manusia. 4]
Dengan kata lain tingkat kemanusiaan (insaniyyah) seseorang dapat diukur dari kuat lemah kesungguhan dan kemauan diri (nafs)-nya untuk tidak lalai dan senantiasa mengingat-Nya di dalam mencapai peringkat-peringkat ruhani di jalan-Nya.
“Dan orang-orang yang berjihad (bersungguh-sungguh) di jalan Kami niscaya benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik (ihsan)” (QS 29 : 69)
TINGKATAN KETIGA : ZIKIR RUH Imam ash-Shadiq as berkata, ”Zikir Ruh itu takut (al-khauf) dan harap (al-raja’)”.
Tingkatan Zikir Ruh adalah Tingkatan ketika Ruh berzikir kepada-Allah sampai muncul hasil dari zikirnya itu rasa takut kepada Allah Swt yang sedemikian rupa sehingga seorang hamba merasa jika ia datang kepada-Nya dengan kebajikan (birr) dari 2 dunia (jin dan manusia), dia merasa akan tetap dihukum oleh-Nya dan pada saat yang bersamaan muncul pula rasa harap yang sedemikian rupa sehingga jika ia datang ke hadapan-Nya dengan dosa 2 dunia, maka Dia akan tetap mengasihinya (dengan ampunan-Nya) 5]
Sesungguhnya tingkatan (maqam) “khauf dan raja’” ini merupakan tingkatan ruhani yang cukup tinggi. Karena tidak akan muncul rasa takut di dalam hati seseorang melainkan karena kesempurnaan pengetahuannya tentang Tuhan. Al-Qur’an Yang Mulia mengatakan, ”Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya hanyalah orang-orang yang memiliki ilmu” (QS 35 : 28).
Hanya mereka yang memiliki ilmu yang bermanfaatlah yang memperoleh rasa takut kepada Tuhannya Yang Maha Perkasa.
Namun rasa takut tidaklah hanya terungkap di dalam kata-kata atau munajat, tetapi juga mewujud di dalam setiap amal perbuatan dan ibadah-ibadahnya.
Imam Ali as berkata, ”Aku heran dengan orang yang (mengaku) takut pada siksa (Neraka) tetapi ia tidak menahan diri (dari dosa). Dan aku heran dengan orang yang mengharapkan ganjaran pahala (tsawaab) namun ia tidak bertaubat dan melakukan amal shalih.” 6]
Dan adapun orang-orang yang takut kepada kedudukkan Tuhannya dan menahan dirinya dari hawa nafsu maka Surga-lah tempat tinggalnya (QS 79 : 40-41)
TINGKATAN KEEMPAT : ZIKIR KALBU (DZIKR AL-QALB) Imam ash-Shadiq as berkata, ”Zikir Kalbu itu pembenaran (al-shidiq) dan pembersihan (ash-shifa’)”. Tingkatan ini lebih tinggi dari tingkatan sebelumnya. Diriwayatkan bahwa Rasulullah saww bersabda, ”Janganlah kamu melihat shalat-shalat mereka, puasa-puasa mereka dan banyaknya hajji dan kebaikan mereka, bahkan ibadah malam mereka. Tetapi hendaklah kamu lihat (sejauh mana) kebenaran kata-kata dan penunaian amanat (mereka).” 7]
Jangan sampai kita tertipu karena kita hanya mengandalkan amalan lahiriyah kita (fiqih) namun melupakan amalan batiniyah (akhlaq). Banyak kita lihat orang-orang yang rajin melakukan shalat, berpuasa bahkan pergi hajji berkali-kali ke Baitullah namun ternyata mereka adalah para pendusta, penipu, koruptor dan para pengkhianat bangsa dan agama. (Kita berlindung dari amalan yang seperti itu).
Syahadat yang kita ucapkan di dalam shalat kita, sudah semestinya tidak hanya diucapkan dengan lidah saja, syahadat juga mesti diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Imam Ali as mengatakan di dalam khutbahnya, ”Pokok pangkal agama itu adalah mengenal Allah, dan kesempurnaan dari ma’rifat kepada-Nya adalah pembenaran atas-Nya, dan kesempurnaan dari pembenaran atas-Nya adalah meng-Esakan-Nya dan kesempurnaan peng-Esa-an-Nya adalah mengikhlashkan (pengabdian) kepada-Nya, dan kesempurnaan dari pengikhlashan kepada-Nya adalah menafikan semua sifat yang dinisbatkan kepada-Nya.” 8]
Zikir Kalbu ini adalah pembenaran atas ke-Esa-an-Nya, yaitu ketika sang pezikir sudah mencapai maqam musyahadah (penyaksian). Sang pezikir menyaksikan dengan mata batinnya akan Wujud-Nya Yang Tunggal sehingga ia pun membenarkan Sang Realitas seraya membersihkan hatinya dari penisbatas sifat-sifat yang tidak layak bagi-Nya.
“Maha Suci Tuhanmu Yang Memiliki Keperkasaan dari apa yang mereka sifatkan (kepada-Nya)” (QS Al-Shâffât 37 : 180)
TINGKATAN KELIMA : ZIKIR AKAL (DZIKR AL-AQL) Imam al-Shadiq as berkata, ”Zikir Akal itu pengagungan (at-ta’zhim) dan malu (al-haya’)”. Agaknya maksud akal di dalam hadits ini bukanlah sekadar akal rasional, namun akal ke’arifan. Di dalam sebuah hadits lainnya, Imam Ali as berkata, ”Perumpamaan akal di dalam hati (al-qalb) adalah seperti lampu di tengah-tengah sebuah rumah.” 9]
Akal yang berada dalam hati ini hanya bisa bercahaya dan menyinari alam syuhud dan alam ma’nawi jika ‘digosok’ dan ‘dipoles’ dengan tadzakkur dan tafakkur.
Cahaya akal ini akan menyingkap tabir-tabir kegelapan yang menutupi diri sang pejalan ruhani dari Al-Haqq sehingga ia dapat menyaksikan Keagungan (al-Jalal)-Nya dan Keindahan(Al-Jamal)-Nya dan terpancarlah rasa pengagungan (ta’zhim) kepada-Nya.
Sebiji mata yang melihat lebih baik ketimbang ratusan tongkat orang buta. Mata dapat membedakan permata dari kerikil (Rumi, Matsnawi VI : 3785)
TINGKATAN KEENAM : ZIKIR MA’RIFAT Imam al-Shadiq as mengatakan, ”Zikir Ma’rifat itu penyerahan diri (at-taslim) dan rela (ar-ridha’)”. Zikir ini lebih tinggi dari Zikir Akal. Setelah tadzakkur dan tafakkur muncullah ma’rifat. Ma’rifat kepada-Nya inilah yang membuatnya terdorong untuk berserah diri secara total (taslim) dan rela atas segala tindakan dan keputusan-Nya atas dirinya.
Imam al-Shadiq as berkata, ”Sesungguhnya manusia yang paling mengenal Allah adalah mereka yang ridha akan Qadha (ketentuan) Allah ‘Azza wa Jalla.10]
Di dalam sebuah Hadits Qudsi disebutkan bahwa Allah ‘Azza wa Jalla berfirman kepada Nabi Musa as : “Sesungguhnya engkau sekali-kali tidak akan mampu mendekati-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai ketimbang sikap ridha dengan Ketentuan (Qadla’)–Ku11]
Dan melalui penyingkapan–diri-Nya di dalam pancaran cahaya, Dia menunjukkan keterbatasan kemampuan (penglihatan) mata serta kekuatan rasional, menjadikannya melampaui kekuatan (penglihatan) mata Jadi, segala sesuatu memiliki keterbatasan, hanya Tuhan yang memiliki Kesempurnaan Esensi (Ibn ‘Arabi, Futuhat al-Makkiyyah II : 632.29)
TINGKATAN KETUJUH : ZIKIR SIRR Imam al-Shadiq as berkata, ”Zikir Sirr itu memandang (al-ru-u’yat) dan berjumpa (al-liqa’)”.
Inilah tingkatan zikir yang paling tinggi! Tapi apakah sebenarnya Sirr itu? Sebagian kaum ‘urafa menyebut Sirr (Rahasia) sebagai Habb, yang secara harfiah berarti biji. Sirr atau Habb ini merupakan inti dari Lubb. Dan Lubb ini adalah inti dari Qalb (hati) 12]
Jadi, Sirr adalah bagian yang terdalam dan terhalus dari hati. 13]. Habb atau Sirr inilah tempat bersemayamnya Cinta yang bersifat ruhani. (Hubb)
Adapun Zikir Sirr adalah Zikir yang muncul setelah tahapan Zikir Ma’rifat terlampaui. Jika seorang pezikir telah sepenuhnya berserah diri dan ridha kepada semua Qadla-Nya maka sampailah ia pada tahapan memandang Yang Terkasih setelah berjumpa (liqa’)dengan-Nya, yang kemudian Cinta (Mahabbah) pun bersemi.
Imam Ali al-Murtadha as bermunajat: Ya Allah, Tuhanku… Engkaulah yang paling terpaut pada pencinta-Mu Dan yang paling bersedia menolong orang-orang yang bertawakkal kepada-Mu. Engkau melihat, Engkau menguji rahasia-rahasia (saraa-i-rihim) mereka, dan mengetahui apa yang bersemayam dalam kesadaran mereka, dan menyadari sampai ke tingkat penglihatan batin mereka. Akibatnya rahasia-rahasia mereka terbuka bagi-Mu, dan kalbu-kalbu mereka memuji-Mu dalam kerawanan yang sungguh-sungguh. Dalam kesunyian, teman dan pelipur lara mereka adalah dengan